Jauh
sebelum kita dilahirkan ke dunia, ibu yang mengandung kita telah
memenuhi kebutuhan kita ketika itu kita masih dalam janin. Seorang ibu
berjuang kurang lebih selama Sembilan bulan memenuhi kebutuhan makanan
dan minuman yang kita butuhkan. Dan setelah kita lahir ibu merawat kita
tidak kenal lelah demi menjaga buah hatinya.
Makanan dan oksigen dari ibu merembes lewat trofoblas ke vena janin, dan sisa metabolisme disalurkan dari janin ke darah ibu untuk dibuang.
Kali ini kita akan focus membahas bagaimana proses ibu kita memberikan makanan dan minuman kepada kita, saat kita masih janin. Dengan mengetahui bagaimana janin memperoleh makanan akan membuat kita lebih sadar dan lebih menyayangi ibu yang mengandung kita kurang lebih Sembilan bulan lamanya.
Janin
menerima semua zat hara dan oksigen dari pasokan darah ibunya. Tetapi,
darah janin itu tak pernah langsung bercampur dengan darah ibunya. Janin
membuat darah sendiri, yang mengalir lewat tali pusar menuju plasenta.
Bagian
bawah plasenta tertanam ke dinding rahim. Pembuluh darah menghubungkan
plasenta dengan jaringan rahim lewat tonjolan-tonjolan mirip jari yang
disebut vilus korion. Di sekitar vilus korion, yaitu di sela intervilus,
terdapat darah ibu. Melalui suatu lapisan jaringan tipis yang disebut
trofoblas, ibu dan janin mempertukarkan zat hara, gas-gas dan sisa
buangan.
Makanan dan oksigen dari ibu merembes lewat trofoblas ke vena janin, dan sisa metabolisme disalurkan dari janin ke darah ibu untuk dibuang.
Tali Pusar
Di
dalam tali pusar terdapat dua arteri dan satu vena yang menghubungkan
janin dengan plasenta. Tali ini berbentuk spiral (tidak lurus seperti
selang), panjang, dan cukup lentur sehingga tetap aman sewaktu janin
bergerak. Ketika bayi itu lahir dan dapat bernapas serta makan sendiri,
tali itu dipotong, dan meninggalkan bekas di perut, disebut pusar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar