News Update :
Home » , » Kumpulan Puisi WS Rendara ( GUGUR )

Kumpulan Puisi WS Rendara ( GUGUR )

Penulis : ipaku on 20 Nov 2012 | 8:03 AM

     Oleh :
    W.S. Rendra
           
           
           
          Ia merangkak
          di atas bumi yang dicintainya
          Tiada kuasa lagi menegak
          Telah ia lepaskan dengan gemilang
          pelor terakhir dari bedilnya
          Ke dada musuh yang merebut kotanya

          Ia merangkak
          di atas bumi yang dicintainya
          Ia sudah tua
          luka-luka di badannya
           
          Bagai harimau tua
          susah payah maut menjeratnya
          Matanya bagai saga
          menatap musuh pergi dari kotanya
           
          Sesudah pertempuran yang gemilang itu
          lima pemuda mengangkatnya
          di antaranya anaknya
          Ia menolak
          dan tetap merangkak
          menuju kota kesayangannya
           
           
          Ia merangkak
          di atas bumi yang dicintainya
          Belumlagi selusin tindak
          mautpun menghadangnya.
          Ketika anaknya memegang tangannya
          ia berkata :
          " Yang berasal dari tanah
          kembali rebah pada tanah.
          Dan aku pun berasal dari tanah
          tanah Ambarawa yang kucinta
          Kita bukanlah anak jadah
          Kerna kita punya bumi kecintaan.
          Bumi yang menyusui kita
          dengan mata airnya.
          Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
          Bumi kita adalah kehormatan.
          Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
          Ia adalah bumi nenek moyang.
          Ia adalah bumi waris yang sekarang.
          Ia adalah bumi waris yang akan datang."
          Hari pun berangkat malam
          Bumi berpeluh dan terbakar
          Kerna api menyala di kota Ambarawa
           
           
          Orang tua itu kembali berkata :
          "Lihatlah, hari telah fajar !
          Wahai bumi yang indah,
          kita akan berpelukan buat selama-lamanya !
          Nanti sekali waktu
          seorang cucuku
          akan menacapkan bajak
          di bumi tempatku berkubur
          kemudian akan ditanamnya benih
          dan tumbuh dengan subur
          Maka ia pun berkata :
          -Alangkah gemburnya tanah di sini!"
          Hari pun lengkap malam
          ketika menutup matanya

           
 

Share this article :

Posting Komentar

 
Design Template by Shies Adja | Powered by Blogger