News Update :
Home » , » Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono (TAJAM HUJANMU, TEKUKUR, TELINGA, TENTANG MATAHARI, TUAN, YANG FANA ADALAH WAKTU,

Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono (TAJAM HUJANMU, TEKUKUR, TELINGA, TENTANG MATAHARI, TUAN, YANG FANA ADALAH WAKTU,

Penulis : ipaku on 11 Des 2012 | 8:45 AM

TAJAM HUJANMU
Oleh :

Sapardi Djoko Damono

tajam hujanmu
ini sudah terlanjur mencintaimu:
payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,
air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
arloji yang buram berair kacanya,
dua-tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan
deras dinginmu
sembilu hujanmu

Perahu Kertas,

Kumpulan Sajak,
1982.


TEKUKUR
Oleh :

Sapardi Djoko Damono




Kautembak tekukur itu.  Ia tak sempat terkejut, beberapa lembar bulunya lepas; mula-mula terpencar di sela-sela jari angin, satu-dua lembar sambar-menyambar sebentar, lalu bersandar pada daun-daun rumput.  "Kena!" serumu.
Selembar bulunya ingin sekali mencapai kali itu agar bisa terbawa sampai jauh ke hilir, namun angin hanya meletakkannya di tebing sungai.  "Tapi ke mana terbang burung luka itu?" gerutumu.
Tetes-tetes darahnya melayang : ada yang sempat melewati berkas- berkas sinar matahari, membiaskan wama merah cemerlang, lalu jatuh di kuntum-kuntum bunga rumput.
"Merdu benar suara tekukur itu," kata seorang gadis kecil yang kebetulan lewat di sana; ia merasa tiba-tiba berada dalam sebuah taman bunga.
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.


TELINGA
Oleh :
Sapardi Djoko Damono





"Masuklah ke telingaku," bujuknya.
                        Gila
ia digoda masuk ke telinganya sendiri
agar bisa mendengar apa pun
secara terperinci -- setiap kata, setiap huruf, bahkan letupan dan desis
yang menciptakan suara.
                        "Masuklah," bujuknya.
Gila !  Hanya agar bisa menafsirkan sebaik-baiknya apa pun yang dibisikkannya kepada diri sendiri.
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.


TENTANG MATAHARI
Oleh :

Sapardi Djoko Damono





Matahari yang di atas kepalamu itu
adalah balonan gas yang terlepas dari tanganmu
waktu kau kecil, adalah bola lampu
yang di atas meja ketika kau menjawab surat-surat
yang teratur kau terima dari sebuah Alamat,
adalah jam weker yang berdering
sedang kau bersetubuh,
adalah gambar bulan
yang dituding anak kecil itu sambil berkata :
"Ini matahari! Ini matahari!"
Matahari itu? Ia memang di atas sana
supaya selamanya kau menghela
bayang-bayanganmu itu.


TUAN Oleh :
Sapardi Djoko Damono






Tuan Tuhan, bukan?  Tunggu sebentar,
saya sedang ke luar.
 
 
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.




YANG FANA ADALAH WAKTU
Oleh :

Sapardi Djoko Damono





Yang fana adalah waktu.  Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu.
Kita abadi. 
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.
 

 

Share this article :

Posting Komentar

 
Design Template by Shies Adja | Powered by Blogger