News Update :
Home » , » Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono (KUTERKA GERIMIS, LIRIK UNTUK LAGU POP, MATA PISAU, PERAHU KERTAS, PERISTIWA PAGI TADI, PERTAPA,

Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono (KUTERKA GERIMIS, LIRIK UNTUK LAGU POP, MATA PISAU, PERAHU KERTAS, PERISTIWA PAGI TADI, PERTAPA,

Penulis : ipaku on 9 Des 2012 | 8:01 AM

KUTERKA GERIMIS
Oleh :

Sapardi Djoko Damono

   
 
 
Kuterka gerimis mulai gugur
Kaukah yang melintas di antara korek api dan ujung rokokku
sambil melepaskan isarat yang sudah sejak lama kulupakan kuncinya itu Seperti nanah yang meleleh dari ujung-ujung jarum jam dinding yang berhimpit ke atas itu
Seperti badai rintik-rintik yang di luar itu
 
 
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

 
LIRIK UNTUK LAGU POP Oleh :
Sapardi Djoko Damono



jangan pejamkan matamu: aku ingin tinggal di hutan yang gerimis
-- pandangmu adalah seru butir air tergelincir dari duri mawar (begitu nyaring!); swaramu adalah kertap bulu burung yang gugur (begitu hening!)
aku pun akan memecah pelahan dan bertebaran dalam hutan; berkilauan serbuk dalam kabut
-- nafasmu adalah goyang anggrek hutan yang mengelopak (begitu tajam!)
aku akan berhamburan dalam grimis dalam seru butir air dalam kertap bulu burung dalam goyang anggrek
-- ketika hutan mendadak gaib
jangan pejamkan matamu:    
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.








MATA PISAU
Oleh :
Sapardi Djoko Damono
 
 
 
 
mata pisau itu tak berkejap menatapmu
kau yang baru saja mengasahnya
berfikir: ia tajam untuk mengiris apel
yang tersedia di atas meja
sehabis makan malam;
ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu







PERAHU KERTAS
Oleh :

Sapardi Djoko Damono

Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau layarkan di tepi kali; alirnya Sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan. "Ia akan singgah di bandar-bandar besar," kata seorang lelaki tua.  Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala.
Sejak itu kau pun menunggu kalau-kalau ada kabar dari perahu yang tak pernah lepas dari rindu-mu itu.
Akhirnya kau dengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya,
"Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah banjir besar dan kini terdampar di sebuah bukit."
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.




PERISTIWA PAGI TADI
kepada GM
Oleh :

Sapardi Djoko Damono

   
 


Pagi tadi seorang sopir oplet bercerita kepada pesuruh kantor tentang lelaki yang terlanggar motor waktu menyeberang.
Siang tadi pesuruh kantor bercerita kepada tukang warung tentang sahabatmu yang terlanggar motor waktu menyeberang, membentur aspal, Ialu beramai-ramai diangkat ke tepi jalan.
Sore tadi tukang warung bercerita kepadamu tentang aku yang terlanggar motor waktu menyeberang, membentur aspal, lalu diangkat beramai-ramai ke tepi jalan dan menunggu setengah jam sebelum dijemput ambulans dan meninggal sesampai di rumah sakit.
Malam ini kau ingin sekali bercerita padaku tentang peristiwa itu.
 
 
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.



PERTAPA
  Oleh :
Sapardi Djoko Damono





Jangan mengganggu:
aku, satria itu, sedang bertapa dalam sebuah gua, atau sebutir telur, atau. sepatah kata -- ah, apa ada bedanya.  Pada saatnya nanti, kalau aku sudah dililit akar, sudah merupakan benih, sudah mencapai makna -- masih beranikah kau menyapaku, Saudara?
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.




 

Share this article :

Posting Komentar

 
Design Template by Shies Adja | Powered by Blogger