News Update :
Home » » SIFAT ZAT DAN PEMISAHAN CAMPURAN

SIFAT ZAT DAN PEMISAHAN CAMPURAN

Penulis : ipaku on 23 Feb 2013 | 8:50 AM

 

Tahukah kamu bagaimana caranya para petani garam membuat garam dari air laut? Petani garam, mungkin tidak belajar kimia terlebih dahulu sebelum bekerja untuk membuat garam dari air laut. Air laut tergolong suatu campuran, dan para petani garam telah melakukan pemisahan campuran untuk mendapatkan garam. Hebat bukan! Apakah kamu juga ingin mengetahui cara memisahkan campuran? Mari kita pelajari bersama.


A. Sifat Zat
 
Apakah kamu mempunyai termometer? Tahukah kamu mengapa pada termometer digunakan raksa (Hg) untuk mengisi pipa kapiler? Raksa dipilih karena memiliki beberapa kelebihan sifat fisik dan sifat kimia. Tahukah kamu bahwa peralatan yang diproduksi selalu mempertimbangkan sifat fisik dan sifat kimia zat? Mengapa demikian? Mari kita pelajari bersama.

1. Sifat Fisika
Amati bangunan di rumahmu. Terbuat dari zat apa sajakah bangunan itu? Apakah zat-zat tersebut berbeda sifat satu dengan yang lainnya? Di dalam rumahmu tentu terdapat kayu, besi, batu, kaca, pasir, dan bahan-bahan lain yang berbeda sifatnya. Agar dapat memanfaatkan bahan-bahan tersebut secara maksimal kita harus tahu sifat masing-masing zat. Besi misalnya, bahan ini sangat kuat dan tahan terhadap panas, namun bila sering kena air akan cepat berkarat atau mengalami korosi sehingga mudah rusak.
     Kamu tentu mudah mengenali suatu zat berdasarkan sifat-sifat fisiknya. Dapatkah kamu menyebutkan sifat-sifat fisis yang sudah kamu kenal? Menurutmu, apakah warna, bentuk, ukuran, kepadatan, titik lebur, dan titik didih tergolong sifat fisika? Beberapa contoh sifat-sifat fisik yang lainnya meliputi sifat mekanik, sifat termik, dan sifat listrik.
     Dengan mengenal sifat fisis suatu zat, maka akan membantu kita dalam memanfaatkan zat itu. Tabel berikut menyajikan perbedaan sifat fisik antara tembaga dengan baja.



2. Sifat Kimia
Coba bandingkanlah antara minyak tanah dengan bensin! Manakah di antara keduanya yang mudah terbakar? Hal inilah yang disebut dengan sifat kimia, yaitu sifat mudah atau sukar terbakarnya suatu zat. Coba kamu berikan contoh sifat kimia lain selain mudah terbakar.
     Jadi, sifat kimia adalah sifat zat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dialami oleh suatu zat. Contoh lain dari sifat kimia misalnya, suatu zat mudah atau sukar berkarat. Besi mudah sekali berkarat apabila terkena udara lembab, air hujan sehingga penggunaan besi dapat digantikan dengan baja anti karat untuk membangun jembatan. Perhatikan pula pipa air minum yang terpendam dalam tanah! Sekarang sudah banyak digunakan pipa PVC sebagai pengganti pipa besi karena sifat berkarat besi sangat cepat dan mudah bereaksi zat dengan zat lain.

B. Pemisahan Campuran
Campuran tersusun dari dua zat atau lebih. Sebagai contoh, air laut tersusun dari air, garam, dan zat padat terlarut lainnya. Susu tersusun dari, lemak dan zat padat lain yang terlarut.
     Pada bab sebelumnya kamu telah mempelajari bahwa campuran terbentuk dari gabungan beberapa macam unsur dan senyawa. Oleh karena itu, untuk memisahkan komponen-komponen penyusun campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai karakteristik sifat zat-zat penyusunnya. Pemisahan komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara, yakni penyaringan, destilasi, sublimasi, kristalisasi, dan kromatografi.

1. Penyaringan (Filtrasi)
Apakah kamu suka minum es jeruk? Bagaimanakah cara membuatnya? Sebelum disajikan sebagai minuman es jeruk, biasanya air perasan jeruk disaring terlebih dahulu. Mengapa?
     Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya.
     Alat yang kita gunakan untuk menyaring disebut penyaring. Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan disaring. Sebagai contoh, pemisahan pasir dan kerikil tentu membutuhkan saringan yang berbeda dengan saringan yang digunakan untuk menyaring tepung.

Perhatikan gambar berikut ini! Alat apa sajakah yang ada dalam
gambar berikut?

Zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan seperti garam kotor (Gambar 7.3) ternyata dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Garam dapur yang bercampur dengan kotoran kita larutkan dalam air, kemudian kita saring. Kotoran akan tertinggal dalam kertas saring, sedangkan garam yang larut dalam air masuk menembus kertas saring.
     Zat yang tertinggal dalam kertas saring disebut residu, sedangkan cairan yang dapat menembus kertas saring disebut filtrat.

Share this article :

Posting Komentar

 
Design Template by Shies Adja | Powered by Blogger